PEMODELAN
ANALISIS
Pada tingkat teknik, rekayasa
perangkat lunak dimulai dengan serangkaian tugas pemodelan. Model analisis
sebenarnya merupakan serangkaian model
yang merupakan representasi teknis yang pertama dari system. Di dalam
suatu industri dikenal berbagai macam proses, demikian juga halnya dengan
industri perangkat lunak. Perbedaan proses yang digunakan akan menguraikan
aktivitas-aktivitas proses dalam cara-cara yang berlainan. Perusahaan yang
berbeda menggunakan proses yang berbeda untuk menghasilkan produk yang sama.
Tipe produk yang berbeda mungkin dihasilkan oleh sebuah perusahaan dengan
menggunakan proses yang berbeda. Namun beberapa proses lebih cocok dari lainnya
untuk beberapa tipe aplikasi. Jika proses yang salah digunakan akan mengurangi
kualitas kegunaan produk yang dikembangkan.
Modifikasi perangkat lunak biasanya lebih dari 60
% dari total biaya pembuatan perangkat lunak. Presentasi ini terus bertambah
karena lebih banyak perangkat lunak dihasilkan dan dipelihara. Pembuatan perangkat lunak
untuk suata perubahan adalah penting. Proses perangkat lunak komplek dan
melibatkan banyak aktivitas.
Seperti produk, proses juga memiliki atribut dan karakteristik seperti
:
- Understandability, yaitu sejauh mana proses secara eksplisit ditentukan dan bagaimana kemudahan definisi proses itu dimengerti.
- Visibility, apakah aktivitas-aktivitas proses mencapai titik akhir dalam hasil yang jelas sehingga kemajuan dari proses tersebut dapat terlihat nyata/jelas
- Supportability, yaitu sejauh mana aktivitas proses dapat didukung oleh CASE
- Acceptability, apakah proses yang telah ditentukan oleh insinyur dapat diterima dan digunakan dan mampu bertanggung jawab selama pembuatan produk perangkat lunak
- Reliability, apakah proses didesain sedikian rupa sehingga kesalahan proses dapat dihindari sebelum terjadi kesalahan pada produk.
- Robustness, dapatkah proses terus berjalan walaupun terjadi masalah yang tak diduga
- Maintainability, dapatkah proses berkembang untuk mengikuti kebutuhan atau perbaikan
- Rapidity, bagaimana kecepatan proses pengiriman sistem dapat secara lengkap memenuhi spesifikasi.
Tetapi pada saat ini ada dua landskap pemodelan analisis. Yaitu yang
pertama analisis terstrutur adalah metode pemodelan klasik. Dimana
analisis terstruktur ini merupakan aktifitas pembangunan model. Dan yang kedua adalah analisis berorientasi Objek
. Tetapi pada makalah ini yang dijelaskan adalah Tinjauan singkat terhadap metode analisis
yang umum digunakan. Untuk menciptakan model yang menggambarkan muatan dan
aliran informasi (data dan kontrol).
1.
ELEMEN
PEMODELAN ANALISIS
Model analisis harus dapat
mencapai tiga sasaran utama yakni untuk :
·
Menggambarkan apa
yang dibutuhkan untuk pelanggan
·
Membangun dasar
bagi pembuatan desain perangkat lunak
·
Membatasi
serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.
Untuk mencapai sasaran
tersebut dibuatlah model analisis yang berisi:
·
Data Dictionary
Penyimpanan
yang berisi deskripsi dari semua obyek data yang dikonsumsi atau diproduksi
oleh perangkat lunak.
·
Entity
Relationship Diagram (ERD)
Menggambarkan
hubungan antara obyek data.
·
Data Flow Diagram
(DFD)
o
Memberikan indikasi mengenai bagaiman data ditransformasi pada saat data
bergerak melalui sistem
o
menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi)
yang mentransformasikan aliran data.
·
State Transition Diagram
Menunjukkan bagaimana sistem bertingkah
laku sebagai akibat dari kejadian eksternal.
·
Control Specification (CSPEC)
Informasi tambahan mengenai aspek
kontrol dari perangkat lunak
2.
PEMODELAN DATA
Pemodelan data menjawab
serangkaian pertanyaan spesifik yang relevan dengan aplikasi pemrosesan data.
Apakah objek data utama yang akan diproses oleh system ? Bagaimana komposisi
dari masing-masing objek data dan atribut apa yang menggambarkan objek
tersebut? Dimana objek saat ini berada? Bagaimana hubungan antara masing-masing
objek data dan objek yang lainnya? Bagaimana hubungan objek dengan proses yang
mentransformasikannya?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut,
metode pemodelan data menggunakan ERD.
ERD hanya berfokus pada data (sehingga memuaskan prinsip pertama analisis
operasional).
a.
Objek Data, Atribut Dan
Hubungan
Model data terdiri dari tiga informasi yang
saling bergantungan :
v Objek Data adalah representasi dari
hampir semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak.
Maksudnya dengan informasi gabungan kita mengartikan sesuatu yang memiliki
sejumlah sifat atau atribut yang berbeda. Contohnya orang atau mobil dapat
dipandang sebagai objek data bila salah satu dari mereka dapat didefinisikan
dalam bentuk atribut.
Gambar : 1.0
v Atribut menentukan properti suatu objek data dan
mengambil salah satu dari tiga karakter hyang berbeda. Atribut dapat digunakan
untuk :
1. Menamai sebuah contoh dari
objek data
2. Menggambar Contoh
3. Membuat referensi kecontoh
ke contoh yang lain pada table yang lain.
Sebagai tambahan, satu
atribut atau lebih harus didefinisikan sebagai sebuah pengidentifikasi dimana
atribut pengidentifikasi akan menjadi sebuah “kunci”. Dalam banyak kasus harga
untuk mengidentifikasi adalah unik, meskipun hal itu bukan merupakan persyaratan.
Dengan mengacu pada objek data mobil, pengidentifikasi yang bertanggung jawab
dapat menjadi ID #.
Gambar 2.0 Representasi Tabular dari objek data
v Hubungan objek data disambungkan satu dengan yang lainnya dengan berbagai macam
cara. Andaikan ada dua objek data BUKU dan TOKO BUKU, objek tersebut dapat
diwakilkan dengan menggunakan notasi sederhana . misalnya :
·
Toko buku memesan buku
·
Toko buku menampilkan buku
·
Took buku menstok buku
·
Toko buku menjual buku
·
Toko buku mengembalikan buku
Dapat dilihat dengan gambar
sebagai berikut :
Gambar
: 3.0 b. Hubungan antar objek
Penting untuk dicatat bahwa
objek relationship pairs mempunyai dua arah, dimana mereka dapat dibaca dari
dua arah. Toko buku memesan buku atau buku dipesan oleh toko buku.
b. Kardinalitas
dan Modalitas
Kardinalitas Model data harus dapat merepresentasikan
jumlah peristiwa dari objek didalam hubungan yang diberikan. Tiilmann
(TIL. 93) mendefinisikan
kardinalitas dari objek – relationship pair dengan cara sebagai berikut :
Kardinalitas
merupakan spesifikasi dari sejumlah peristiwa dari suatu (objek) yang dapat
dihubungkan kesejumlah peristiwa dari (objek) yang lain. Kardinalitas biasanya
diexpresikan secara sederhana ‘satu’ atau ‘banyak’. Dengan mempertimbangkan
semua kombinasi dari ‘satu’ dan ‘banyak’ dua objek dapat dihubungkan sebagai :
·
Satu ke satu (1:1) suatu peristiwa dari objek A
dapat berhubungan dengan satu dan hanya kejadian dari objek B, dan sebuah
peristiwa dari B hanya dapat berhubungan dari satu kejadian A, misalnya :
seorang suami hanay dapat memiliki satu orang istri dan seorang istri hanya
dapat memiliki satu orang suami (di New Jersey).
·
Satu ke banyak (1:N) suatu kejadian A dapat
berhubungan dengan satu atau lebih
kejadian dari objek B, tetapi sebuah kejadian B dapat berhubungan dengan satu
kejadian A, misalnya : seorang ibu dapat
memiliki banyak anak, tetapi seorang anak hanya dapat memiliki satu orang ibu
saja.
·
Banyak ke banyak (N:N) sebuah
kejadian A dapat berhubungan dengan satu atau lebih kejadian dari B, sementara
itu sebuah kejadian dari B dapat berhubungan dengan satu atau lebih kejadian
dari A, misalnya : seorang paman dapat memiliki banyak keponakan sementara itu
seorang keponakan dapat memiliki banyak paman.
Modalitas dari suatu hubungan adalah nol bila tidak ada
kebutuhan eksplisit untuk hubungan yang terjadi atau hubungan itu bersifat
optional.modalitas bernilai satu apabila suatu kejadian dari hubungan merupakan
perintah.
c. Entity –
Relationship Diagram
Objec-Relationship
Pair merupakan batu pertama dari model data. Pasangan ini dapat diwakili secara
grafis dengan menggunakan ERD. ERD pada mulanya diusulkan oleh Peter
Chen (CHE77) untuk desain system database relasional dan telah
dikembangkan. Tujuan utama dari ERD adalah untuk mewakili objek data dan hubungan
mereka.
.
Gambar : 4.0 Kordanalitas
dan Modalitas
Objek data diwakili oleh sebuah persegi panjang yang diberi label. Hubungan
ditunjukkan dengan garis yang diberi label yang menghubungkan objek dalam
variasi ERD, garis yang menghubungkan berisi sebuah label permata yang diberi
label dengan hubungan tersebut. Sambungan antara data dan objek dan hubungan
dibangun dengan menggunakan berbagai macam simbol khusus yang menunjukkan
kardinalitas dan modalitas.
.
Gambar : 5.0 ERD
sederhana dan tabel objek data (catatan dalam ERD ini, bangunan diindikasikan
dengan diamon pada line koneksi antar objek data)
Hubungan antara mobil dan pabrik
akan dipresentasikan seperti diperlihatkan didalam Gambar : 5.0 satu pabrik
membangun satu atau banyak mobil. Diberikan konteks yang diimplikasikan oleh
ERD, spesifikasi dari objek data mobil
(lihat pada gambar table 5.0 akan menjadi sangat berbeda dengan
spesifikasi sebelumnya (gambar 2.0) . Dengan mengamati symbol pada akhir garis sambungan antara
objek dapat dilihat bahwa modalitas dari kedua peristiwa merupakan keharusan
(garis vertical).
Dengan memperluas model, kita
mewakili ERD yang sangat disederhanakan
(gambar 6.0) dari elemen distribusi
bisnis aotomotif.
..
Gambar :
6.0 ERD diperluas
Notasi ERD juga memberikan suatu
mekanisme yang mewakili asosiativitas antar objek, sebuah objek data asosiatif
di representasikan seperti diperlihatkan didalam gambar 7.0. didalam gambar
tersebut objek data yang memodelkan subsistem individual masing-masing diasosiasikan dengan objek data mobil.
Pemodelan
data dan ERD memberi notasi yang singkat untuk mengamati data didalam konteks
aplikasi pemrosesan data kepada analis. Dalam sebbagian besar kasus, pendekatan
pemodelan data digunakan untuk menciptakan satu potong analisis, tetapi dia
juga dapat digunakan untuk perancangan database dan untuk mendukung metode
analisis persyaratan yang lain.
3.
PEMODELAN
FUNGSIONAL DAN ALIRAN INFORMASI
Analisis terstruktur dimulai
sebagai sebuah teknik pemodelan aliran informasi. Sebuah
sistem berbasis komputer direpresentasikan sebagai sebuah transformasi
informasi. Sebagai contoh terlihat pada gambar 4.0 keseluruhan fungsi dari
sistem tersebut diwakilkan sebagai transformasi informasi tunggal, yang ditulis
sebagai gelembung didalam gambar. Satu input atau lebih diperlihatkan oleh anak
panah yang diberi label , berasal dari entitas eksternal. Yang
direpresentasikan sebagai sebuah kotak. Input mengendalikan transformasi
tersebut untuk memproduksi informasi Output yang dilewatkan ke entitas
eksternal.
v 2.1 Diagram Aliran Data
Pada saat informasi mengalir melalui pernagkat lunak, dia
dia dimodifikasi oleh suatu deretan transformasi. Diagram aliran data / data flow diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran
informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari
input menjadi output. Bentuk dasar dari
suatu aliran data diilustrasikan didalam gambar 4.0. DFD juga dikenali sebagai
grafik aliran aliran data atau bubble
chart.
..
DFD
tingkat 0 yang disebut juga dengan model
system fundamentasi atau model konteks, merepresentasi seluruh elemen
system sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input dan output yang
ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan. Proses
tambahan (bubble) dan jalur aliran informasi direpresentasikan pada saat DFD
tingkat 0 dipartisi untuk megungkap detail yang lebih. Contohnya, sebuah DFD
tingkat 1 dapat berisi lima atau enam bubble dengan anak panah yang saling
menghubungkan.
Notasi
dasar yang digunakan untuk menciptakan suatu DFD diilustrasikan didalam gambar
5.0
v Ekstensi Sistem
Real-Time
Sistem real-time harus berinteraksi dengan
dunia nyata didalam kerangka waktu yang ditentukan oleh dunia nyata.
Penerbangan pesawat, proses pabrik, produk konsumen dan instrumentasi industri
merupakan beberapa dari ratusan aplikasi perangkat lunak real-time.
..
v Ekstensi Ward dan
Mellor
Ward dan Mellor memperluas notasi analisis
struktur dasar untuk mengakomodasi permintaan yang dikenakan oleh system
real-time berikut ini :
·
Aliran informasi dikumpulkan atau dihasilkan pada basis time-continious
·
Informasi control yang dilewatkan melalui system dan pemrosesan control
yang sesuai
·
Contoh bertingkat dari transformasi yang sama, yang kadang-kadang
terjadi didalam situasi multitasking
·
Pernyataan system dan mekanisme yang menyebabkan transisi diantara
keadaan.
Dalam presentasi yang berarti dari aplikasi
real-time, system harus memonitor informasi time-cintinuous
yang digenerasikan oleh proses dunia nyata. Notasi aliran data konvensional
tidak membuat perbedaan diantara data diskrit dan data time-continuous ekstensi untuk analisis terstruktur diperlihatkan
pada gambar 7.0
v Ekstensi Hatley dan
Pirbhai
Ekstensi Hatlei dan Pirbhai
kenotasi analisis terstruktur dasar kurang berfokus pada kreasi dari symbol
grafis tambahan dan lebih berfokus pada representasi dan spesifikasi aspek
perangkat lunak yang berorientasi pada control.
4.
PEMODELAN TINGKAH LAKU
Pemodelan
tingkah laku merupakan suatu prinsip operasional untuk semua metode analisis
persyaratan tetapi hanya versi analisis terstruktur yang luas yang memberikan
suatu notasi bagi tipe pemodelan ini. Untuk menggambarkan penggunaan ekstensi
control dan tingkah laku Hatley dan Pirbhai, diandaikan perangkat lunak
embedded dalam sebuah mesin foto kopi. Foto kopi tersebut melakukan sejumlah
fungsi yang diimplikasikan oleh DFD tingkat 1. perlu dicatat bahwa penyaringan
tambahan dari aliran dan definisi dari masing-masing item akan diperlukan.
5.
MEKANIK DARI
ANALISIS TERSTRUKTUR
v Membuat sebuah diagram hubungan Entitas
Diagram hubungan entitas memungkinkan seorang perekayasa
perangkat lunak untuk secara penuh menspesifikasikan objek data yang merupakan
input dan output dari system. Pendekatan berikut ini perlu diketahui dalam
membuat diagram Entitas :
ü Selama pengumpulan
persyaratan, pelanggan diminta untuk mendaftar ‘hal-hal’ yang akan dituju oleh
proses bisnis dan aplikasi. ‘Hal-hal’ ini dimasukkan kedalam sebuah daftar
objek data input dan output dan entitas eksternal yang menghasilkan atau
mengkonsumsi informasi.
ü Dengan mengambil objek satu
pada satu saat , analis dan pelanggan mendefinisikan apakah ada sambungan
(tidak diberi nama pada tahap ini ) ada diantara objek data dan objek lain.
ü
Dimanapun sambungan ada, analis
dan pelanggan menciptakan satu pasangan hubungan objek atau lebih .
ü Untuk masing-masing pasangan
hubungan objek, dicari kardinalitas dan modalitas.
ü Langkah 2 sampai 4
dilanjutkan secara iterative sampai semua pasangan hubungan objek sudah
didefinisikan. Sudah menjadi kebiasaan untuk menemukan penghilangan pada saat
proses ini berlanjut. Objek dan hubungan baru akan ditambahkan pada saat jumlah
iterasi bertambah.
ü Atribut dari masing-masing
entitas didefinisikan
ü Diagram entitas
diformalisasikan dan dikaji
ü Langkah 1 sampai 7 diulangi
sampai pemodelan data terlengkapi.
v Membuat Sebuah Model Aliran Data
Diagram aliran data (DFD) memungkinkan
perekayasa perangkat lunak untuk mengembangkan model domain informasi dan
domain fungsional pada saat yang sama. Beberapa tuntunan sederhana dengan
terukur dapat membantu selama derivasi
sebuah diagram aliran data :
1. diagram aliran data tingkat
0 harus menggambarkan perangkat lunak/system sebagai gelembung tunggal.
2. input dan output utama harus
dicatat secara berhati – hati
3. penyaringan harus dimulai
dengan mengisolasi proses calon, objek data, dan penyimpanan yang akan
direpresentasikan pada tingkat selanjutnya.
4. semua anak panah dan
gelembung harus diberi label dengan nama yang berarti
5. kontinyuitas aliran informasi harus dijaga dari tingkat ke tingkat
6. satu gelembung pada satu saat harus disaring.
Ada
kecenderungan natural untuk terlalu mengkomlikasikan diagram aliran
data. Hal ini terjadi bila analisis ingin menunjukkan terlalu banyak detail pada saat yang terlalu dini
v Membuat Sebuah Model Aliran Kontrol
Untuk beberapa tipe aplikasi
pemrosesan, model data dan diagram aliran data meruapakan hal yang diperlukan
untuk memperoleh wawasan yang berarti kedalam persyaratan perangkat lunak.
Tetapi, seperti yang telah dicatat, disana ada suatu kelas aplikasi yang besar
yang lebih dikendalikan oleh kejadian dari pada data, yang lebih menghasilkan
informasi control dari pada menghasilkan laporan dan tampilan. Dan yang
memproses informasi dengan perhatian besar kepada waktu dan kinerja kerja.
Aplikasi semacam itu mambutuhkan pemodelan aliran control sebagai tambahan
kepemodelan aliran data.
Telah kita catat bahwa
sebuah kejadian atau item control diimplementasikan sebagai harga Boolean
(misalnya; benar atau salah, on atau off, 1 atau 0) atau sebuah daftar diskrit
dari keadaan (kosong,penuh), untuk memilih calon kejadian yang potensial,
diusulkan tuntutan berikut ini :
·
Daftarlah semua sensor yang dibaca oleh perangkat lunak
·
Daftarlah semua keadaan interupsi
·
Bacalah semua saklar yang diaktuasi oleh operator
·
Daftarlah semua keadaan data
·
Dengan menarik uraian data kerja dan data benda yang diaplikasikan ke
narasi pemrosesan, kajilah semua item control sebagai input /output CSPEC yang
mungkin
·
Gambarkanlah tingkah laku dari system dengan mengidentifikasi
keadaannya ; identifikasikanlah bagaimana keadaan dicapai dan definisikanlah transisi
antar keadaan.
·
Fokuskanlah penghilangan yang mungkin sebuah kesalahan yang paling umum
didalam menspesifikasikan control (misalnya, tanyakanlah ; adakah suatu cara
dimana saya dapat masuk ke keadaan itu atau keluar darinya).
v Spesifikasi Kontrol
CSPEC mempresentasikan tingkah laku system
(pada tingkat dimana dia direferensikan) didalam dua cara yang berbeda. CSPEC
berisi sebuah diagram transisi keadaan (STD) yang merupakan suatu spesifikasi sekuensial dari tingkah
laku. Dia juga dapat berisi suatu table aktifitas proses (PAT) – sebuah
spesifikasi kombinaturial dari tingkah
laku.
v Spesifikasi Proses
Spesifikasi Proses (PSPEC) digunsksn untuk
menggambarkan semua proses model aliran yang nampak pada tingkat akhir
penyaringan.Kandungan dari spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif,
bahasa design program/Progamme Design
Language (PDL) dari Algoritma proses, persamaan Matematika, table, diagram
atau bagan, dengan memberikan sebuah PSPEC untuk mengiringi masing-masing
gelembung didalam model aliran, berarti perekayasa perangkat lunak menciptakan
sebuah “spesifikasi mini”yang dapat berfungsi sebagai sebuah langkah pertama
didalam kreasi spesifikasi persyaratan perangkat lunak dan sebagai penuntun
bagi desaign komponen program yang akan mengimplementasikan program.
PSPEC : Naratif Pemrosesan untuk segi tiga
Analisis
|
Proses segitiga analisis menerima nilai A,B dan C yang menyajikan
dimensi sisi sebuah segitiga. Proses memeriksa nilai-nilai dimensi untuk menentukan apakah
semua nilai positif, jika ditemukan nilai negative, akan muncul pesan error.
Proses mengevaluasi keabsahandata input untuk menentukan apakah dimensi
menentukan. Keabsahan segitiga, dan jika ya, apa tipe segitiga sama sisi, sama kaki , atau tidak sama sisi
yang diimplikasikan oleh dimensi tipe adalah output.
|
Gambar 13.0 Spesifikasi Proses untuk Proses PDF
.
PSPEC : Naratif Pemrosesan untuk segi tiga
Analisis
|
Prosedur Analisa Segitiga :
Membaca dimensi sisi-sisi segitiga;
Jika semua dimensi negatif maka terjadi pesan
error
Jika dimensi terbesar kurang dari jumlah yang
lain maka mulai
Tentukan jumlah sama sisi
Jika tiga sisi sama maka tipenya adalah sama sisi ;
Jika dua sisi sama maka tipenya adalah sama kaki
Jika tidak ada sisi yang sama maka tipenya adalah tidak sama output
tipe segitiga
End
Tipe output lain = 0 indikasi bahwa tidak ada segitiga;
Endif
enproc
|
Gambar 14.0 Spesifikasi Proses Menggunakan PDL untuk proses DFD
6.
KAMUS DATA
Kamus data telah diusulkan sebagai sebuah
tata bahasa quasi-formal untuk menggambarkan kandungan dari objek yang
didefinisikan selama analisis terstruktur. Notasi pemodelan yang penting ini
telah didefinisikan sebagai berikut : Kamus data merupakan sebuah daftar yang teroganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan
system, dengan definisi yang tegar dan teliti sehingga pemakai dan analisis
system akan memiliki pemahaman yang umum mengenai input, output, komponen
penyimpan , dan bahkan kalkulasi inter-mediate.
Saat
ini, kamus data hamper selalu diimplementasikan sebagai bagian dari sebuah
“piranti desain dan analisis terstruktur “ CASE. Sebagian kamus data berisi
informasi sebagai berikut :
-
Name = sebenarnya dari data atau item control, penyimpanan data, atau
entitas eksternal.
-
Aliasi = nama lain yang digunakan untuk entri pertama
-
Where-used/how used = suatu daftar dari proses yang menggunakan data
atau item control dan bagaimana dia digunakan (misalnya input ke progress,
output dari progress, sebagai suatu penyimpanan, sebagai suatu entitas
eksternal)
-
Content description = suatu
notasi untuk mempresentasikan isi
-
Supplementary information =
informasi lain mengenai tipe data, harga preset (bila diketahui).
Notasi yang digunakan
untuk mengembangkan diskripsi isi, yang diilustrasikan didalam Gambar 9.0
memungkinkan analisis untuk mempresentasikan data komposit (misal objek data)
didalam salah satu dari tiga fundamenta yang dapat dikonstruksi olehnya :
1.
sebagai sebuah urutan item data
2.
sebagai suatu pilihan dari
antara serangkaian item data atau
3. sebagai sebuah kelompok
pengulangan item data
Konstruksi data
|
Notasi
|
Arti
|
Berurutan
Pilihan
Pengulangan
|
=
+
[ | ]
{ }n
{ }
. .
|
Disusun
atas
Dan
Baik
ini ,atau
Pengulangan
ke-n dari
Data
opsional
Komentar
tidak dibatasi
|
Masing-masing entri item
data direpresentasikan sebagai bagian dari urutan, seleksi dan pengulangan
dapat menjadi objek data lain yang memerlukan penyaringan lebih jauh lagi
didalam kamus.
7.
OVERVIEW
MENGENAI METODE ANALISIS KLASIK
Data Structured Systems Development
Data Structure System
Development (DSSD), yang disebut juga dengan metodologi Warnier-Orr terjadi
dari kerja perintis mengenai analisis domain informasi yang dilakukan oleh J.D
Warnier. Warnier mengembangkan sebuah notasi untuk mempresentasikan hirarki
informasi dengan menggunakan tiga kontruksi untuk urutan, pemilihan, dan
pengulangan dan mendemonstrasikan bahwa struktur perangkat lunak dapat ditarik
dari struktur data..
Ken Orr memperluas kerja Warnier untuk mencakup
pandangan yang lebih luas mengenai domain informasi yang telah dikembangkan
kedalam DSSD
Jackson System Development
Jackson
System Development (JDS) mengembangkan kerja yang dilakukan oleh M.A. Jackson
tentang analisis domain informasi dan hubungannya dengan desain system dan
program. Dalam kalimat Jackson , “Pengembang memulai dengan menciptakan sebuah
model realistis dimana system diperhatikan, realitas yang memperlengkapi
masalah subjek (system)nya..”
SADT
Structured
analysis and design technique (SADT) adalah sebuah teknik yang telah digunakan
secara luas sebagai sebuah notasi untuk definisi system, representasi proses,
analisis persyaratan perangkat lunak dan desaign system /perangkat lunak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar